Mentari
mulai menyibak tirai-tirai bersambut. Lembut sinarnya menyilaukan mata yang
tiada kunjung terbangun dari mimpi indahnya itu mimpi yang semu namun telah
buatnya terlena lebih dari dunia nyata yang ia alami.
Kringggggggggg..kriiiiiiiiiingggggggggggg...
kringggggggggg
I
love u my world
“Huahmmmmm.......
bonjour my world.... jam berapa ya? Capek sekali deh rasanya.Gara-gara latihan
sama kejadian kemarin kali” ujar Arvi sembari mengucek mata nya yang masih
terpejam itu kemudian tangan itu diarahkannya menuju handphone kesayangannya
yang terletak diatas permukaan meja belajarnya.
Ia
buka handphone yang ia matikan dari semalam. Ada 15 message dari kawan-kawan
dan juga dari kak marsupilami ya panggilan sayang dia untuk seniornya Kak Kyky
serta 5 missed call dari senior-senior lainnya di futsal yang terpampang indah
di layar hp nya.
“Masyallahh..aku
lupa ada latihan hari ini. Latihan hari 1 untuk persiapan CM (class meeting)
esok.Semangat Arvy untuk kelasmu. You can do it, it is your present for your
class” ujar Arvy sembari menyiapkan perlengkapannya dan memasukkannya ke dalam
tas ranselnya.
Bergegas
ia ambil handuk motif doraemon yang tergantung di handle kamarnya dan ia ambil
kostim bewarna ungu putih berhias angka 9 dari lemarinya. Kemudian ia bergegas
untuk mandi
15 menit kemudian
Seusai
mandi dan berganti pakaian, ia segera mengenakan sepatu redlack serta jam
tangan kesayangannya. Ia ambil tas dan kunci motor kemudian bergegas untuk
berangkat ke sekolah.
15 menit kemudian
Ia
bergegas memakirkan motor nya di parkiran sekolah. Segera ia berlari ke
lapangan yang berada hanya beberapa meter dari tempatnya kini berada. Disana
latihan sudah dimulai dan senior-seniornya sedang memainkan si bundar hitam
putih yang kini telah jadi sahabat setianya. Kemudian ia menaruh tasnya di
kursi depan perpus berdampingan dengan tas rekan-rekannya.
“Pagi DIETC..maaf ya anak imut telat
pada kangen ya” ujar Arvy menyapa rekan-rekan nya dengan gaya pede abis yang
telah jadi tradisi eskulnya ini
“Wuihhh pede amat nih anak gak datang
pun kita gak akan kangen kali. Cepat pemanasan sana kalau kram kita gak mau
nolongin tahu” ujar Eris yang biasa ia panggil Esa
“Huuuuuuuuuuuuuuuu....... “ sorak Ika,
Dwiki, Tria menyahut
“Eh kemana aja sih ini anak kok baru
datang? Dicariin kakak kesayangan kamu tuh” kata Cheisakha kesal
“Iya ya bawellllllllllllllllll semua
nih..biasa habis meet and greet gitu. Siapa???? Kak Kyky apa kaliann yang
kangen?” ujar arvy sok cool
“Hmm.. udah cepat pemanasan sana keburu
ditunggu Kak Kyky “ jawab Cheiskha jengkel
“Hussssssssssssss pemanasaaaaannnnnnnnnn
sana” ujar DIET dengan gaya mengusir jua
Beberapa
waktu berlalu Kak Kyky menghampiri Arvy yang sedang asyik menikmati permainan
futsal yang tersaji indah di hadapannya.
“Vy... Iyast ngapain kamu??” ujar Kak
Kyky cemas dengan adik kesayangannya itu
“Gak papa kok kakak sayang cuma masalah
kecill.adik kakak nich gak kenapa-napa kok” ujar Arvi berusaha menenangkan
“Ya udah kalau dia nyakitin kamu apalagi
kalau pelu kamu sampai menetes bilang kakak ya. Kakak gak mau anak itu nyakitin
kamu setitik pun” kata Kak kyky
“Iya Kakak marsupilami sayang Arvy
sayang Kakak bangetsssssssssssssss” kata Arvy manja
“Kakak juga sayang banget sama Arvy”
ujar Ka Kyky membalas
“Vy, masuk lapangan gantiin aku” sela
Kak Ryan sembari meninggalkan lapangan
“Iya, bentar Kak Ryan. Kak aku main dulu
ya bye” ujar Arvy menjabat tangan kakaknya itu
Jam 06.30
“ Kak Indri kita ijin kembali ke kelas
duluan ya” ujar Arvy mewakili ADIETC team
“Ya boleh. Besok jangan lupa jam 6 ya. “
kata ka indri,ketua eskul futsal
“Ya kak sipp” ujar ADIETC serempak
“Guys aku ke kelas dulu ya. Dadahhh
semua kita ketemu pulangnya“ kata Arvi meninggalkan kawan-kawannya tenggelam di
balik tangga kelas
“Bye juga vy sipp” ujar Eris, Tria,
Iykha, Dwiki, Cheiskha serempak
Waktu berjalan datar bagi Arvy.Hari ini
seperti biasa hanya berhias remedi dan pengumuman nilai saja. Sembari menghapus
jenuh ia hanya bercerita dengan diary sahabatnya tercinta. Dibalik sosoknya
yang sulit bergaul itu tersembunyi kenangan pahit yang telah 2 tahun ini
menjadi trauma nya bahkan lebih.Suatu kisah yang takkan pernah dipahami.Ia
menyimpan rapat semua dengan sikap cuek nya itu yang terkadang terkesan sombong
dan dia pun jarang menatap orang lain karena dimatanya tersembunyi bayangan
pahit yang merasuki digit memorinya
Dear diary,
hari indah semoga takkan pernah berlalu.
Makasih telah Kau beri aku sosok kakak yang sayang bangets ma aku yang mampu
satukan kepingan luka diri.Teman-teman yang ada sebagai penompang tubuh rapuh
ini. Tuhan jaga mereka aku sayang mereka..berikan bahagia pada bintang hidupku
sebagaimana sinar mentari..
ARVY love Kak Kyky also love
DwikiIkaTriaErisCheisakha (ADITEC) never end
Tibalah waktu musyawarah penentuan wakil
untuk CM. Arvy bersemangat dengan semua dia pun sudah berusaha membujuk Ari,
Kiki dan Anggun untuk bergabung dengan tim futsal cewek ArXMa sejak jauh-jauh
hari seperti plan data yang ia susun selama ini. Selain anak-anak itu secara
data ia, Nia, Nanda pun wajib ikut sesuai peraturan anak futsal.
“Ok tinggal tim futsal putri. Anggun
(kiper), Nia (striker), Ari(back), Kiki dan Nanda (striker) untuk cadangan
hmz...... Arvy dan Yanis nanti kiper bisa bergantian antara Kiki dan Anggun
sepakat ya..dengan kapten aku sendiri” ujar Nia sumringah di depan kelas
Byarr bagai disambar petir rasanya
betapa tidak ia banyak berkorban untuk CM itu ia rajin latihan bahkan lebih
dari Nanda dan ia pun yang mati - matian membujuk kawan-kawannya untuk ikut
dalam CM. Namun ia hanya sebagai cadangan padahal semua orang pun tahu hanya
ia, Nanda dan Nia saja yang sah sebagai anak futsal dan CM ialah ajang
pembuktiaan bagi mereka. Apa kata anak futsal nanti bila mengetahui semua ini
apalagi Kak Kyky tapi Arvy tetap berusaha tenang dengan semua. Menangis rasa
itu ditahannya hingga bel pulang berbunyi.Sakit lebih sakit dari sesak yang
selama ini menyiksa rongga dadanya yang rapuh itu.Harga diri sebagai anak
futsal pun mulai terenggut.
Belpun berbunyi Arvy bergegas turun,
berlari kencang sekencang yang ia mampu menuju tempat parkir untuk menghampiri
DIETC. Arvy luapkan semua gejolak hatinya pada mereka.Tanpa terasa pelu
perlahan basahi epidermis pipinya.Basah perih luka batin yang tiada tertahan.
“Guys aku benar sich ikut sebagai tim
futsal ArXM tapiiii............... cuma sebagai cadangan. Mainpun serasa
khayal” ujar Arvy sedih
“Sabar vy aku yakin kamu pasti
main.Apalgi kalau lawannya timnya Kak Kyky yang tangguh itu.Kamu loh kunci
naklukin Kak Kyky dengan bercandaanmu. Rugi bangets gak libatin kamu dalam
permainan” ujar cheiskha menyemangati sobat kecilnya itu
“Iya benar banget itu vy” ujar DIETC yg
lainnya
“Aku gak yakin guys kalian tahu lah
watak tuch anak” ujar Arvy semakin luka
“Kita berdoa saja itu takkan terjadi.
Dia kan tahu ini adalah harga diri anak futsal” ujar cheiskha menguatkan
genggamannya pada sahabatnya ini
“Aminnnnnnnn........ semangat vy katanya
mau lawan tim kita. Belum apa-apa kok udah pesimis“ ujar Eris, Tria, Ika, Dwiki
bersamaan
“Amin, thanks guys buat support kalian.
Ya donk aku ingin itu bangetssssssss. Pulang yuks.. ” sambil berjabat tanda
janji anak futsal
“Yuks hati-hati di jalan see u vy” jawab
semuanya membalas dengan genggam janji futsal
Keesokan harinya adalah CM pada hari 1.
Arvy kini datang lebih awal mungkin ia telah sangat rindu dengan kakak dan
rekan-rekannya itu. Baginya tiap detik tu serasa sangat berharga saat tubuh
rapuhnya menjamah bahagia yang selama ini tiada ia rasa. Memainkan si bundar
hitam putih yang tak pernah marah ia jadikan pelampiasannya bahkan saat kaki
ini melesakkannya tak beraturan saat emosi dan sakit melanda dirinya. Sakit pun
yang sering ia rasa saat-saat ini serasa sentuhan lembut Tuhan yang memainkan
lakon hidup nya. Namun sayang kini yang ditunggu belum kunjung datang
menghampirinya dengan pelukkan sayang yang jarang ia rasa selama ini. Tatapan
sayang dan senyum manis yang merekah merasuki relung terdalam. Langkah yang
semula ringan bergejolak menjadi berat kembali.Ia langsung bergabung untuk
memanaskan sendi-sendi rapuhnya.
Beberapa waktu kemudian
“Eh lihat bagan CM futsal yuks “ ujar
Kak Ryan di pagi yang cerah itu
“Ayow.. kira-kira timmu lawan aku gak”
kata Kak Nick menyahut dengan gaya cool nya
“Wahh gak ijin ketua nich hmzzzzzzzz”
kata Kak Indri pura-pura marah
“Gitu aja ngambek mbak bos. Mbak bos
kita ijin ya mau lihat bagan pertandingan CM” ujar Kak Ryan menggoda
“ Ya udah lihat bareng-bareng aja dech.
Ayow semua ikut” ujar Kak Indri tersenyum
“ADITEC come on girls see it’’ kata Arvy
sambil ia gerakkan keempat jari tangannya menyentuh merenggang di telapak
tangan dan ia lesakkan senyum manis nya
“Yukssssss........ Vy tungguinnnn“ jawab
ADITEC serempak sambil bergegas mengikuti langkah Arvy yang semakin menjauh
Selang beberapa menit sampailah mereka
dikelas yang dimaksud ya kelas XI IPA 1 tepatnya.Bergegas mereka melewati pintu
yang telah terbuka sedari pagi itu. Menghampiri sang persegi panjang berwarna
putih yang terpasang rapi di tembok biru. Cahaya mentari menerpa gores spidol
hitam di permukaan yang bertuliskan kelas yang akan bertanding futsal sedari
hari itu baik futsal putra maupun futsal putri. Gores garis horisontal tanda
yang menang dan vertikal bersambung horisontal yang menunjukan siapa yang akan
bertanding nantinya dan diujung tergambar garis dimana nantinya akan tergores
siapa yang akan menjadi juara umum dari CM futsal tahunn ini.
“ Hmz menurut analis nanti di final team
tangguh XII IPA 3 (PSIKOPAT) yang digawangi Waqi dan Alif vs adik juniornya XI
IPA 3 (SAINTPATRA) yang digawangi Yanti, Diah dan Rara.. sama-sama kuat” ujar
Kak indri bersilang tangan.
“Yee...kelas kita ketemu Nick tapi
melawan team cheiskha dulu nich” ujarr Kak Ryan senang hingga tak terhirau kata
sang ketua futsal itu
“Iyaa..cemprenggggggggggg tapi kita
masuk tim yang tanding sekarang ya. Aduchh belum persiapan. Masa kalah sich
sama team junior sich” sahut Kak Nick, striker handal SID (XI IPS 2)
“Yah DIETC kita gak bakal bertanding kan
gak ada team tangguh DIETCN di daftar lawan ArXM. Semangat guys lawan team
COMBINASI” ujar Arvy dengan raut wajah sedihh meski ia tetap berusaha tersenyum
“Tapi impian kamu terkabul tuh tanding
sama team terbaik yang ada. Kamu juga tuh lawan COSMIC adiehh vs timnya Kak
Cindy nih. Gak apa-apa yang penting kita masih bisa saling support ya kan” ujar
Cheiskha
“Iya juga sich tapiiiii.....” ujar Arvy
membalas dengan keraguan
“Ya juga sich tapi kan ada Cheiskha.
Mbak bos kita kembali duluan mau nyiapin tim” ujar Kak Ryan meminta ijin
setelah ia alihkan pandangannya dari Cheiskha
“Iya..tapi sekarang comeback latihan
dulu y all” sahut Kak Indri
“Ocheeeeeeeeeeeeeee.......... mbak bos“
sahut semua yang ada di kelas itu
“Wahh ternyata pada disini nich walah
kirain dimana dari tadi dicariin” kata sesosok manusia imut yang kini berada di
ambang pintu membuyarkan kondisi yang ada
“Allwakiatul wakiahh..baru datang kemana
aja sichhhhh? mana yang lain?” sahut ka indri setengah berteriak kepada sosok
yang tak lain bernama Kak Kyky itu
“Bukannya datang telat gitu In....kamu
yang datang kepagiann kali. Anak-anak ada di lapangan dari tadi” ujar Kak Kyky
dengan senyum canda
“Ya elah kamu yang telat kaliii........
udahhh kumpul dulu terus doa and comeback tapi yang mau tetap di lapangan
silahkan” ujar Kak Indri kepada semua sesaat setelah ia melihat jam di hpnya
10 menit berlalu.ADITEC sebutan team
junior itu meninggalkan tempat favorit mereka dimana mereka biasa mengadu canda
berbagi duka dan luka.Kembali untuk dunia mereka tak hanya untuk mengasah otak
yang telah lelah namun juga persiapan mewakili class mereka. Ucapan pamit pun
mereka lontarkan sebelumnya untuk pergi sesaat dan kembali kesana beberapa jam
kemudian bukan sebagai anak futsal lagi melainkan sebagai team futsal cewek
KESED (keluarga X.2) dimana tiada Arvy didalamnya. Detik-detik itu tak ingin
Arvy ganggu ia beralasan simple untuk meninggalkan kawan-kawan terbaiknya
sebentar saja meski berat tapi ini untuk memberi waktu terbaik demi menyiapkan
semua. Hal yang tak mungkin ia akan alami bersama mereka.
Ia kembali menemui mereka saat
pertandingan perdana mereka tiba. Ia bermaksud untuk mensupport tim ini.
Lawannya pun tiada teragu kemampuannya merekalah tim yang digawangi Nur Riyan
Agustin, Reza Ainun Hadiqah (kiper), Mimin and Iis senior-senior yang sangat
mereka sayangi. Meski 5 anak futsal : 4 anak futsal namun tak dapat dipungkiri
betapa lihainya 4 senior futsal ini dalam memainkan si bundar yang telah kotor
terkena air hujan ini. Perlawanan sengit mereka suguhkan meski akhirnya mereka
harus takluk dan menyudahi perlawannya dengan kemenangan 2-0 di tangan tim
COMBINASI (comunitas bintang ipa siji). Untuk menghibur Arvy berikan seluruh
waktunya saat itu bercanda hingga waktu sedih serasa menepis habis tiada
bersisa. Memang tim ini kalah secara telak namun perjuangan habis-habisan yang
mereka suguhkan sungguh patut diacungi jempol.
“Gak apa-apa guys kalian tetap yang
terbaik dimataku. Aku salut sama perjuangan kalian tadi meski lawannya berat
namun kalian telah suguhkan estetika permainan yang menakjubkan. Tetap semangat
kalian yang terbaik guys ” ujar Arvy memuji senyumnya pun merekah manis pada
mereka
“Thanks Vy. Semoga kekalahan ini adalah
awal rencana indah Tuhan buat kita semua” kata sang kapten tim ini, Cheiskha
“Ganbatte. Thanks Vy. ADITEC is the
best” kata Tria
“So pasti donk..kita gitu lho” ujar
Arvy, Eris, Iyka dan Dwiki bersamaan
“Masih perlu banyak latihan dan belajar
lagi secara rutin” kata Cheiskha menasehati
“Sipp kapten eits bu ustadzah hahaha”
ujar Arvy tertawa disusul dengan tawa rekan-rekannya.
Keesokan harinya
“Sekarang kita beri kesempatan buat anak
kelas X buat bertanding tanpa intervensi dari kita para senior kebetulan
sekarang jumlahnya pas 10. Ok suit dulu ya. Tim kalah dengan kiper Dewi dan
kiper tim menang sapa nich?” ujar Kak Indri mengomandoi sambil bersantai di
bawah tiang upacara
“Kamu aja Vy. Enak kan gak usah pakai
nich rompi” ujar Tria menoleh kepada Arvy
“Kok aku sich aku kan gak berpengalaman”
ujar Arvy mencoba memberontak
“Udah ah Vy kamu bisa kakak yakin itu”
ujar Kak Kyky menyemangati adiknya yang mulai takut itu
“ Ok dech aku kiper” ujar Arvy sedikit
terpaksa awalnya meski nantinya ia akan menikmatinya dengan ikhlas
Permainan pun kini beralih disuguhkan
oleh calon-calon pemain hebat ini. Bola itu bergulir kesana kemari tiada henti
seolah menunjukkan betapa seimbangnya kekuatan yang kedua tim ini miliki. Arvy
pun ikut berjuang semaksimal mungkin saat bola itu bergulir ke daerah yang
dijaganya. Jatuh bangun ia tak peduli tangan dan kakinya terkena gores tajamnya
sang lantai. Berdarah perih ia tangkis lesakkan yang ada terutama yang Nia
lesakkan berulang kali ke jaring yang ia jaga. Apapun kan ia lakukan buat
melatihnya agar sanggup menjadi kiper unggulan ArXMa ya demi ArXma demi
janjinya terhadap Kak Kyky.
Permainan itu perlahan terganti oleh
permainan senior-senior mereka.Kini waktunya mereka kembali meninggalkan
senior-senior mereka yang masih asyik memainkan si bundar itu. Terutama Arvy ia
tinggalkan teman-temannya yang masih sibuk berdiam di pinggir lapangan demi
menyasikkan pertandingan CM selanjutnya. Arvy pamit sejenak kepada mereka
kemudian ia berlari kencang bergegas menaiki tangga menuju kelasnya sesaat
setelah pengumuman tanda pertandingan pertama hari itu akan dimulai.
“Guys cepetan siap-siap terus turun
pertandingan mau dimulai.Kalau gak kalian bakal didiskualifikasi.Kiki mana?
Udah siap semua kan” ujar Arvy mulai cemas karena mereka tak kunjung bergegas
turun
“Iya yaaaa............” ujar Ari kesal
“Dia masih di kantin. Bentar lagi juga
dia datang” sahut Anggun
“Ah itu dia” kata Ari menambahkan
“Ok semua ayow cepat turun guys” ujar
Arvy sembari bergegas turun bersama tim futsal cewek ArXMa
Kick off dimulai. Si hitam putih pun
bergulir diantara kaki-kaki tiap pemain yang berusaha lesakkannya agar tercipta
skor nantinya.Estetika permainan futsal dimulai. Diantara suara bola yang
bergulir terdengar teriakkan Arvy dari pinggir lapangan yang seolah tak peduli
akan perih luka yang dia rasakan tak peduli akan peluh yang terbuang akibat
panas yang ia hadapi ia tetap tak gentar memberi semangat untuk team ini
kembali ke markas dan disambut meriah oleh yang lain. Namun kebahagiaan ini
tidak dialami oleh team putra ArXMa layaknya tim futsal putra kelas X lain
mereka harus kelasnya. Waktu terus bergulir diantara riuh yang tercipta.
Ternyata semua tak sia-sia apa yang Arvy rasakan untuk team kelasnya ini
akhirnya berbalas dengan kemenangan tipis untuk timnya atas tim COSMIC. Segera tim
menyudahi perlawanannya di babak awal di tangan para kakak kelas. Bahkan Nielle
sampai kambuh gara-gara pertandingan ini. Sungguh estetika perjuangan yang benar-benar keras
telah disuguhkan oleh mereka.
Hari semakin siang Arvy nikmati hanya di
markas kelasnya.Ia nikmati kesendirian yang muncul melenyapkan kebahagiaan
tadi. Hanya ada beberapa orang disana namun serasa tiada berpenghuni sunyi sepi
senyap. Arvy mulai bosan dan ia langkahkan kakinya keluar terduduk di kursi
depan kelas sambil melihat kebawah dimana ternyata sang calon lawan tim ArXMa
sedang bertarung memperebutkan posisi itu.
“Kak Kyky semangatttt. “ ujar Arvy
bangkit dari duduknya sambil mengacungkan jempol ke kakak nya itu
Kak Kyky membalasnya dengan senyuman.
“Anggun besok lawannya berat banget
insyallah tim Kak Alif. Persiapkan tim ini baik-baik ya” ujar Arvy yang kepada
Anggun yang telah duduk di bangku yang terletak didekatnya bersama Nia
“Anggun ada anak yang gak tahu malu ya
udah kakinya kayak gitu masih aja pakai celana pendek” ujar Nia menyahut
padahal sesungguhnya ia pun memiliki kondisi yang sama dengan arvy
“Iya Nia” jawab Anggun sedikit cuek
“Astagfirullah sabar Arvy kamu pakai
celana pendek karena keharusan lagian kamu pakai kaos kaki panjang kan” batin
Arvy sakit
Arvy alihkan pandangannya kebawah seolah
ia tak mendengar apa yang telah berlalu. Emosi yang meledak-ledak saat itu coba
ia alihkan ke lapangan futsal tempat dimana 2 kakak terbaiknya berada ya Kak
Diah Ayu dan Kak Kyky. Ternyata benar apa yang telah ia ucapkan tim kakaknya
inilah yang akan jadi penantang tangguh untuk tim kelasnya. Sesaat setelah
pertandingan berakhir ia bergegas untuk meninggalkan 2 orang yang masih terdiam
di bangku itu.
“Vy besok ikut ya pas tanding vs kelas
kakak janji” suara Kak Kyky mengagetkan Arvy
“Hmm.. insyallah Kak” jawab Arvy ragu
“Janji..sayang..” kata Kak Kyky mengajak
Arvy menyatukan kelingking mereka sebagai tanda tantangan kesekian kali yang ia
lontarkan pada adiknya ini
“Hati-hati di jalan. Kaka duluan” tambah
Kak Kyky
“Iya kaka hati-hati juga” ujar Arvy
sembari membalas ajakan janji tadi meski ia tahu itu takkan pernah bisa terjadi
namun ia ingin mengecewakan kakaknya ini
Malam harinya.Setelah agak tenang Arvy
mengirim SMS kepada Ka Kyky.
“Kak aku kayaknya gak bisa ikut tanding
besok. Maaf banget kak” bunyi SMS Arvy kepada Ka Kyky
“Hahh?Kenapa? Kamu sakit?” balas Ka Kyky
khawatir
“Gak kak adik sehat-sehat aja kan kakak
perawatku hehehe.. Hmmm.... kakak rahasian tapi “ balas Arvy berusaha membuat
kondisi tak terlalu tegang
“Iya ya bisa aja kamu dik.Lho terus
kenapa? Kok pakai rahasia - rahasiaan segala sama kakak” kata Kak Kyky lewat
sms
“Hmm aku tadi dihina sama Nia dan aku
berpikiran so pasti aku gak mungkin dilibatin dalam pertandingan besok. Udah
gak ada harapan kak maaf bangets ya kak aku yang salah gak bisa tepatin janji
aku ” balas Arvy sedih
“Kamu gak salah dik tapi dia yang salah.
Lho apa-apaan dia. Dia udah ngelanggar peraturan tak tertulis kita..Apa perlu
kakak balas’’ ujar Kak Kyky mulai emosi
Bunga tidur melelapkan Arvy sebelum ia
sempat membalas SMS itu. Mimpi indah ini membawanya terlelap sesaat dari mimpi
buruk yang dia alami seharian ini bahkan mungkin esok jauh lebih buruk lagi.
Pagi harinya sang surya menampakkan
wajah cerianya yang tak bersambut baik dengan hari yang akan Arvy lalui.
Secepat kilat Arvy bergegas bangun dan berangkat latihan futsal lagi.Baginya
kapan lagi latihan dengan kondisi fresh seperti ini. Sesampainya disana ia tak
menyangka bahwa apa yang dia sampaikan kepada Kak Kyky semalam telah diketahui
oleh seluruh anak futsal cewek SMAN Balung yang hadir hari itu. Rasa kesal
marah benci terhadap seorang itu semakin besar menggelayuti sanubari mereka
semua tak hanya DIETC namun juga para senior. Tak terima mereka atas apa yang
dilakukan Nia ini karena menurut hukum yang berlaku ini adalah penghinaan bagi
seluruh anak
futsal. Ingin membalas rasanya namun yang bisa melakukan ini hanyalah Kak Kyky
dan Kak Alif. Entah apa yang dibincangkan senior-seniornya dengan Kak Kyky
selanjutnya, Arvy tak tahu karena sedari tadi ia bercanda dengan DIETC. Waktu
berjalan semakin cepat meski terasa begitu lambat bagi Arvy. Namun kini saat
menjelang pertandingan yang ia nanti ia tak lagi bersama DIETC yang masih sibuk
dengan remidi yang harus mereka jalani. Kini ia bersama Richa ya bebz Icha,
sobatnya selain DIETC yang mengetahui semuanya sedang duduk di pinggir
lapangan.
Permainan itu pun tergambar di atas mata
Arvy yang masih berapi-api itu.Sangat sengit dan bola bergulir kesana kemari
tiada berarah pasti. Lama-kelamaan Kak Kyky mulai berang permainan kasar pun
mulai ia suguhkan. Ia jegal kaki Kiki hingga berbuah sebuah kartu kuning dan
sebuah tendangan tidak langsung yang berakibat skor imbang 1-1 untuk kedua
belah pihak. Hasil ini berakhir hingga waktu habis dan terjadilah tendangan
penalti.
“Kak Kyky..aku sakit hati aku benci dia
benci semua” ujar Arvy emosi hingga tiada tersadar pelu itu mulai menetes di
pelukkan Kak Kyky yang telah menepi dari pusat permainan
“Sabar sayang udah jangan nangis lagi.
Janji sama kakak kamu gak akan nangis lagi kayak gini apalgi buat hal semacam
ini. Kakak yang akan balas semua” ujar Kak Kyky menenangkan
“ Iya Kak tapi aku kan pengkhinat kelas.
Kenapa Kakak tadi menjegal Kiki dia gak salah Kak” ujar Arvy bangkit sembari
sesekali menoleh pada kaka angkatnya yang lain, Kak Diah Ayu yang terlihat
begitu ingin peduli padanya saat itu
“hust siapa yang bilang gitu? Kamu gak
salah apa-apa dalam masalah ini. Bilang sama Kakak kalau ada yang bilang kamu
gitu biar dia jadi urusan kakak” ujar Kak Kyky tegas sembari menghapus pelu
yang menetes dimata adiknya itu
“Thanks Kak.. Love u” ujar Arvy pergi
karena Kak Kyky harus menendang bola walau sungguh air mata itu belum puas ia
tumpahkan di pundak Kakaknya itu
Akhirnya tim PSIKOPAT (perkumpulan siswa
komunitas ipa 3) berhasil meraih tiket semifinal dengan agregat penalti 5-3
yang akhirnya mengantarkan mereka menjadi juara umum. Hari-hari yang tersisa
sebelum liburan Arvy lalui dengan bercanda bersama DIETC dan Richa tentunya.
Luka itu seolah sembuh meski mengakibatkan trauma yang panjang dalam
kehidupannya kelak dan tak hanya itu ia menjadi semakin tertutup selain akibat
dari kejadian 4 tahun lalu yang masih membekas di digit memori. Setiap Arvi
melihat lapangan SMABA bayangan-bayangan kelam ini terus terlintas.Ia takut
menjadi sering ketakutan atas semuanya. Namun semenjak kejadian itu semakin
terlihat keeratan yang terjalin antar generasi futsal terutama Arvy dengan Ka
Kyky (avkyz_7mardo) serta Cheiskha dengan Kak Veilan (cheizlan).Keeratan yang
mungkin sulit terbangun nantinya. Tak lama dari kejadian ini Nia keluar dari
eskul ini dengan beralasan ingin lebih memilih eskulnya yang lain meski menurut
anak futsal ia pergi karena ia sudah merasa tak dianggap di eskul ini.
Arvy sendiri semenjak kejadian ini telah
berjanji pada dirinya-sendiri dan Kak Kyky untuk tidak cengeng lagi apapun yang
akan terjadi, terus berusaha bangkit dan mengejar semua mimpi ambisi janjinya.
Termasuk mengalahkan Nia dalam semua hal terutama peringkat kelas. Tuhan memang
tak pernah tidur, Ia
dengar doa hambanya ini Arvy berhasil mengalahkan Nia sampai akhir kelas ini
berlangsung. Hingga saat ini apapun yang orang bilang walau Arvy di cap sebagai
pengkhianat kelas ia takkan pernah peduli karena memang orang-orang itu tiada
yang tahu apa yang sebenarnya terjadi dibalik semua ini. Ia akan simpan rapat
semua yang sebenarnya terjadi dibalik trauma yang menerpanya bahkan sampai ajal
kan menghapusnya seperti rasa sayangnya pada Kak Kyky yang takkan lekang
dimakan masa. Meski arvy pun sadar bayangan itu akan terus menyiksanya
penglihatannya dan memorinya layaknya traumanya 4 tahun lalu
~ŦǶɆ ƎƝƊ~