MPA Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang ialah salah satu mapala ternama di kota Malang. Melihat dari namanya saja mengingatkan kita akan nama kawah yang berada di Mahameru (puncak gunung tertinggi di pulau Jawa) yaitu kawah Jonggring Salaka. Konon katanya kawah ini dipersamakan dengan Kawah Candradimuka dalam pewayangan sebagai tempat penempaan ksatria pilih tanding Gatotkaca. Mungkin pendiri dari mapala ini terinspirasi dari sejarah dan filosofi di dalamnya dimana beliau-beliau ingin nantinya setiap tunas-tunas baru mapala ini dapat ditempa menjadi lebih baik ke depannya dan siap menghadapi kerasnya badai kehidupan layaknya Gatotkaca. Hal ini dikarenakan saat masih aktif tunas-tunas ini ditempa dengan simulasi kerasnya kehidupan lewat didikan para pendahulu kakak-kakak mereka di mapala berusia 36 tahun ini. Hanya tunas-tunas pilih tanding lah yang mampu bertahan di keluarga besar MPA Jonggring Salaka.
Hanya lewat beberapa hari yang lalu MPA Jongging Salaka melakukan pendakian wajib ke semeru “from 459 mdpl to 3676 mdpl” pada tanggal 4-6 Desember 2015. Di tengah padatnya UAS para anggota aktif mapala ini menyempatkan waktu menyapa gunung dimana asal nama mapala ini berasal. Dalam pendakian wajib kali ini tim terbagi menjadi 2 yaitu tim puncak yang berangkat pada hari kamis dan tim ranu kumbolo yang berangkat pada hari jumat. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan banyak anggota aktif yang tidak bisa mencapai puncak dikarenakan bentrok dengan kegiatan dan UAS. Untuk tim puncak ada Gilang Mutan Anodya angkatan 33 sebagai koordinator lapangan sekaligus co tim puncak. Tim puncak dimana mayoritas yang berangkat adalah tunas-tunas muda MPA ini yang berasal dari angkatan 35 terbagi menjadi 2 kelompok. Mereka ber 9 dari angkatan 35 didampingi Indra Patmaningrum 32, Coni Lukita Agustisna 32, Deliv Tri Lastono 32, Tidar Maulana Wirahadi 33, Imam Aminuddin 34,dan Iman Firmansyah 32. Sedangkan Khoirul Hidayat atau yang akrab disapa Irul angkatan 33 sebagai co Tim Ranu Kumbolo dan Asad Hidayatullah angkatan 32 yang merupakan ketua pelaksana pendakian wajib kali ini bertugas sebagai komunikator.
Hari Jumat usai sholat maghrib 22 anggota MPA Jonggring Salaka yang tergabung dalam tim ranu kumbolo berangkat menuju 2400 mdpl. Perjalanan menembus gelapnya kota Malang tim ini lalui dengan beriringan menaiki sepeda motor. Dinginnya malam tiada menyurutkan niat untuk menuju 2400 mdpl. Perjalanan dari Sekretariat sampai di Ranupani, Lumajang tim lalui bersama. Tiada saling meninggalkan. Medan yang mulus hingga sulit tim lalui bersama. Hingga sampailah di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Usai mengurus administrasi tim segera menuju Ranupani. Gelapnya sekitar membuat mereka tidak menyadari indahnya tempat-tempat wisata menuju Ranupani. Sesampainya di Ranupani waktu sudah terlalu malam untuk melanjutkan pendakian. Tim bergegas memarkirkan sepeda motor di tempat parkir dekat danau ranupani dan menuju pondok pendaki. Disana usai meletakkan barang dan makan, tim bergegas beristirahat.
Pagi pun menyapa menghadirkan keindahan ranupani di bawah pondok. Usai memasak dan makan, segera tim mem packing barang bawaan dan melakukan briefing di information center. Kemudian pendakian to 2400 mdpl dimulai. Beriringan tim yang mayoritas angkatan 34 menuju ranu kumbolo dimana tim harus melewati 4 pos pendakian. Beberapa jam kemudian jam 12.40 sampailah tim di 2400 mdpl. Indahnya ranu kumbolo kini dapat tim nikmati sambil membangun camp, memasak, makan dan menyiapkan sarasehan bersama tim puncak. Sarasehan dilakukan dengan bercerita dan bakar-bakar jagung. Usai itu tim puncak dan tim ranu kumbolo bisa beristirahat.
Pagi hari minggu salam cinta dari Ranu Kumbolo. Inilah puncak acara kegiatan MPA Jonggring Salaka kali ini. Meski dikarenakan rintik yang menyambut kegiatan upacara penutupan di ranu kumbolo menjadi tertunda. Upacara akhirnya bisa dimulai di tengah siang dan ditemani dinginnya ranu kumbolo. Bendera biru MPA Jonggring Salaka pun berkibar bersama bendera merah putih. SK pemberian scraft organisasi pun dibacakan dan scarft diberikan kepada 20 anak Gladiator diklat 34 MPA Jonggring Salaka (5 anak tim caving, 3 anak tim konservasi, 3 anak tim RC/Rock Climbing, 3 anak tim Gunung Hutan/GH dan 6 orang anak tim ORAD) yang telah menyelesaikan pendidikan divisi (spesialisasi) beserta pasca spesialisasi baik presentasi khusus, presentasi umum, refleksi terutama Laporan Pertanggungjawaban setiap divisi. Scraft organisasi dengan nomor anggota masing-masing dikenakan di leher setiap anak melalui perantara OAB masing-masing. Kewajiban setiap menerima atribut pun harus dijalankan. Berupa sapaan kecil yang diberikan oleh kakak-kakak se divisi setiap peneriman scraft yang dibalut basuhan air suci ranu kumbolo. Hal itu menyapa saat 1 set dijalankan. Dingin namun sakral. Prosesi ini sangat sakral karena diberikan di tempat yang istimewa dan dibasuh air suci ranu kumbolo dimana diharapkan ke 20 gladian menjadi pribadi serta tunas lebih baik kedepannya. Mereka diharapkan mampu menjadikan MPA Jonggring Salaka lebih baik tak hanya di darat namun juga di air dan udara. Rasa haru,deg-deg an, sedih bercampur bahagia menyelimuti hati. Perjuangan 20 gladian sebagai peserta telah berakhir sekaligus mengawali langkah mereka sebagai pendamping. Rasanya baru kemarin para gladian ini merasakan diklat dan kini sudah menjadi pendamping. Ranu kumbolo sampaikan salam cinta dari 2400 mdpl ke 3676 mdpl. Semoga scraft yang telah disematkan bisa menjadi supporting dan amanat yang mampu diemban ke 20 gladian ke depannya. Usai bersih-bersih, dengan leader Gilang Mutan Anodya diikuti dengan tunas 35 sedang pendahulu tunas-tunas ini mengikuti dari belakang bergegas tim turun menuju Ranupani. Hujan menemani perjalanan tim ini. Hingga tak terasa sampailah di Ranupani. Usai beristirahat dan berganti pakaian, bergegas tim menuju tempat parkir motor. Sesampainya disana tim segera mengatur ulang formasi boncengan dan beriringan menuju sekretariat MPA Jonggring Salaka UM. Tschuss Ranu Kumbolo. Tschuss Ranupani dan Ranu regulo. Vielen dank Semeru atas kenangan ini. Jaya MPA Jonggring Salaka. Maju terus pantang menyerah Gladiator. Sekata sehati setujuan. From 459 mdpl to 3676 mdpl. Salam cinta dari Keluarga besar MPA Jonggring Salaka to 3676 mdpl.
By : Aprillia Dita Farizki
Diklat XXXIV MPA Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang
(Kuda Gladiator XXXIV_Caver143416_Cavla A4R)
“scraft organisasi ini adalah reward dan amanah baru bagi kami ber 20”
liebe gruss,
cavers von gladiator A4R (Ahmad Setiaji/Aji_06, Ari Aprilia/Ari_27, Andika Aulia Ahmad/Andika_14, Aprillia Dita Farizki/Avril_16, Rindy Ayu Novella/Rindy_35)
alles gladian crew
alles sahitya crew
alles member of MPA Jonggring Salaka’s family
Tidak ada komentar:
Posting Komentar